top of page

Introducing: Hunger Bank Yogyakarta

  • Rieska
  • Sep 20, 2017
  • 2 min read

PERDANA. Rabu, 6 September 2017, HungerBank Jogja mengadakan agenda perdananya dalam rangka Hari Raya Qurban 2017. Dalam kegiatan ini, Hunger Bank bersama 6 relawan lainnya membagikan donasi yang berupa makanan dan pakaian. Donasi juga berupa sampah plastik dan kertas guna biaya operasional kegiatan. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan barang-barang bekas untuk kegiatan sosial.

Awalnya kegiatan ini dipusatkan di area kampus Universitas Negeri Yogyakarta, namun meluas hingga alun-alun kidul Yogyakarta. Tepat pukul 20.00 WIB para relawan berkumpul di depan Fakultas Teknik UNY dan dibagi menjadi 2 titik yaitu sekitar kampus UNY dan Wilayah Kotagede. Sasaran donasi ini adalah kaum tunawisma, pengepul, tukang becak hingga orang dengan gangguan jiwa. Dimulai dari lingkungan kampus UNY-UGM, kami menjumpai sepasang suami istri yang berjualan wadah pakaian dari bambu. Sepasang paruh baya yang tidur disepanjang trotoar Magister UGM berharap dagangannya habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, kami bertemu dengan pemuda berusia sekitar 20 tahunan mengais sisa-sisa nasi yang ia kumpulkan sebelumnya. Ironisnya, setelah ditegur untuk tidak memakan nasi bekas tersebut yang kami ganti dengan makanan serta pakaian, anak muda itu tetap mengais nasi sisa dikantong yang ia sembunyikan didalam karungnya. Pertimbangannya mungkin nasi yang kami berikan masih bisa dimakan di hari esok.

Tidak berhenti sampai disitu, para relawan pun mengitari Jalan Sudirman dan menemukan seorang pemuda dengan gangguan jiwa yang menolak saat kita mencoba memberikan makanan dan pakaian layak. Dia pun langsung melenggang pergi menjauh karena merasa terganggu. Disepanjang Jalan Magelang, Tamansari hingga Taman Pintar, kami pun menjumpai beberapa pemulung mulai dari menggunakan sepeda kayuh hingga berjalan kaki. Tidak sedikit juga bapak-bapak yang tidur didalam becaknya hanya berselimutkan sarung menunggu penumpang ditengah keramaian sekitar Lapangan Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Selain itu, para relawan HungerBankJogja juga menjumpai para tunawisma yang mulai beranjak tidur di emperan pertokoan tepat pukul 23.00 WIB.

Diantaranya adalah Ibu yang berjalan dengan bantuan sebuah tongkat berusia setengah baya menggantungkan hidupnya sebagai pengemis. Beliau bermalam disekitar Alun-Alun Kidul Yogyakarta bersama dengan pemulung, tukang becak dan tunawisma lainnya di emperan toko.

Terakhir, kami menjumpai sepasang suami istri yang kisahnya tidak kalah memilukan. Beliau berprofesi sebagai tukang becak dan istrinya adalah pemulung barang bekas. Keduanya sudah terbiasa tidur di Lapangan Alun-Alun Kidul Yogyakarta tanpa baju hangat ataupun selimut. Hari itu beliau berpindah di depan emperan sebuah toko, dan bapaknya sudah tertidur pulas. Sang ibu sedang membereskan tempat dimana keduanya makan dalam sayu piring. Mereka beranjak tidur diemperan toko tersebut karena dirasa lebih hangat dibanding di tengah lapangan Alkid Yogyakarta.

Menginjak tengah malam, pemandangan mengejutkan nampak di sudut Pasar Bringharjo. Banyak orang tidur beralaskan kardus dan berselimutkan sarung. Kabarnya, diantara mereka adalah pemulung hingga pedagang pasar yang tidak memiliki tempat tinggal. Mereka memilih tidur di area Pasar Bringharjo karena esok hari pukul 03.00 WIB mereka akan kembali memulai aktivitas guna memenuhi nafkah keluarga.

Tentunya kegiatan kami di Yogyakarta merupakan awal baru dari gerakan Hunger Bank yang lebih luas untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Kami berharap semoga kami bisa berkontribusi mengurangi sampah makanan dengan mengumpulkan makanan yang masih layak dan dibagikan pada mereka yang lebih membutuhkan.


Kalau Anda tertarik untuk bergabung bersama Hunger Bank Jogja, segera daftarkan diri ya!



Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2015 by The Hunger Bank. Proudly created with Wix.com

bottom of page